Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Brigadir Jenderal (Brigjen) Dedi Prasetyo mengatakan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Lampung, polisi menemukan bom yang berbentuk paralon.
"Di Lampung udah bentuk paralon, belum teurai dan itu yang diamakan dan diteliti apa kandungan isi parlon itu," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (11/3).
Dedi menjelaskan, untuk teroris yang ditangkap di Lampung, diketahui bahwa yang bersangkutan berencana untuk melakukan aksi teror di Kepolisian Daerah (Polda) Lampung maupun di Jakarta. Hal tersebut diketahui dari pengakuan tersangka kepada orang tuanya.
Sedangkan di TKP Kalbar, kata Dedi, ada dua bom yang ditemukan yakni bom yang sudah dirakit dan bom yang tengah dirakit. Bom rakitan tersebut, lanjut Dedi, rencananya juga akan digunakan untuk aksi amaliyah.
"Bom dipakai kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), ada potongan paku, baut, potasium dan kaleng-kaleng disiapkan, ini untuk amaliyah atau serangan ke polisi," ujar Dedi.
Dedi menyebut saat ini kedua teroris tengah diperiksa untuk mengetahui jaringan keduanya. Apalagi, sambung Dedi, keduanya merupakan bagian dari sel tidur atau sleeping cell jaringan teroris di Indonesia.
Lebih lanjut, Dedi menambahkan penangkapan teroris tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi kepolisian dalam rangka mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
"Agar kontestasi pemilu tidak dikacaukan kelompok mereka selain mengamnakan pemilu untuk antisipasi potensi ancaman yang bisa terjadi termasuk terorisme," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ro ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama Polsek Kedaton di kediamannya, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (9/3) malam.
Ro ditangkap karena orangtuanya, Teguh (57) melaporkannya ke Polsek Kedaton. Teguh menilai anaknya telah berpaham aliran Islam garis keras. Dia sengaja melaporkan polisi lantaran tidak mau anaknya melakukan tindakan yang lebih jauh.
Sementara itu, di lokasi terpisah, Densus juga mengamankan SS di rumahnya di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. PK alias SS disebut merencanakan perampokan di Surabaya. Perampokan direncanakan untuk mencari uang untuk mendanai aksi teroris.
Selain untuk mendanai aksi, perampokan juga bertujuan untuk memerangi uang hasil riba di bank.
(dis/ain)
https://ift.tt/2XPDRaL
March 12, 2019 at 01:27AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2XPDRaL
via IFTTT
No comments:
Post a Comment