Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pelaku pasar bisa mulai melakukan akumulasi beli usai indeks bergerak merah pekan lalu. Tapi, transaksi beli perlu dilakukan secara bertahap.
"IHSG masih menunjukkan potensi besar untuk kembali melanjutkan pola kenaikannya hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya," papar William seperti dikutip dari dalam risetnya, Senin (29/4).
Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 6.321 dan resistance 6.498. Beberapa saham yang bisa dibeli, antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Senada, Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko melihat laju IHSG kini memasuki area jenuh jual alias oversold. Karenanya, pelaku pasar bisa mulai masuk ke saham berkapitalisasi besar (big capitalization/big cap) dan saham lapis kedua (second liner).
"Rekomendasi untuk melakukan bargain hunting di saham big cap dan lapis dua pilihan yang telah tergerus turun untuk secara teknikal bisa bangkit (rebound) rally ke atas," ungkap Yuganur melalui risetnya.
Yuganur memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.310 dan resistance 6.480. Ia menyarankan pasar mencermati sejumlah saham, seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
IHSG sepanjang pekan lalu terkoreksi hingga 1,63 persen dari level 6.507 ke level 6.401. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut terjun menjadi Rp7.281 triliun.
Namun, khusus akhir pekan lalu IHSG menguat tipis 0,44 persen atau 28,29 poin. Sayang, penguatan itu tak disertai dengan pulihnya transaksi asing. Mereka masih tercatat jual bersih (net sell) di all market sebesar Rp869,47 miliar.
(aud/agt)
http://bit.ly/2UMIjV9
April 29, 2019 at 01:15PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2UMIjV9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment