Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Senin (20/5), transaksi tersebut sejatinya telah dilakukan pada 15 Mei 2019 lalu.
Adapun, seri SUN yang diterbitkan adalah jenis tingkat imbal hasil tetap (Fixed Rate) Seri FR0074 dengan status dapat diperdagangkan (tradeable). SUN seri FR0074 memiliki imbal hasil 8,5 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032.
Keesokan harinya, pemerintah juga akan melelang tujuh seri Surat Berharga Negara (SBN) yang terdiri dari dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan lima seri SUN dengan target indikatif Rp30 triliun.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan imbal hasil (yield) yang diajukan. Sementara itu, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Adapun, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) bruto tahun ini ditargetkan mencapai Rp825,7 triliun untuk menutup defisit APBN yang ditarget 1,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah penerbitan ini menurun 3,59 persen dibanding posisi tahun kemarin.
Rencananya, penerbitan SUN akan mencapai 70 persen hingga 75 persen dari penerbitan SBN tahun ini sementara sisa 25 persen hingga 30 persen akan diterbitkan dalam bentuk SBSN. Pemerintah sendiri merencanakan 24 kali lelang SBN sepanjang 2019.
[Gambas:Video CNN]
Hingga 15 Mei 2019 kemarin, pemerintah telah menerbitkan SBN bruto sebesar Rp428,34 triliun, atau 51,88 persen dari target penerbitan SBN bruto tahun ini. Dari angka tersebut, sebanyak Rp238,45 triliun diterbitkan dalam bentuk rupiah dan Rp43,4 triliun diterbitkan dalam bentuk dolar AS. (glh/agt)
http://bit.ly/2WTsNZj
May 21, 2019 at 02:32AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WTsNZj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment