
Para korban yang dirawat di rumah sakit rata-rata mengalami luka akibat lemparan benda tumpul dan gas air mata.
Seperti dilaporkan Antara, pihak RSCM hingga Rabu malam tercatat sudah menangani 16 korban bentrokan di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.
Pantauan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM hingga pukul 23.45 WIB tercatat ada 16 ambulans dari berbagai instansi yang masing-masing membawa korban bentrokan.
Beberapa korban bentrokan bahkan harus dibawa ke ruang dekontaminasi agar tidak membawa residu gas air mata ke dalam ruang IGD.
Sementara di RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, telah merawat 151 korban bentrok. Korban adalah massa yang bentrok dengan aparat keamanan di sekitar Tanah Abang, Jalan Thamrin dan Petamburan.
Berdasarkan pantauan sekitar pukul 21.00 WIB, dua korban bentrok kembali dibawa ke RSUD Tarakan Jakarta menggunakan mobil ambulans salah satu partai politik untuk mendapatkan penanganan.
Petugas medis sudah bersiaga di instalasi gawat darurat (IGD) untuk segera memberikan penanganan begitu pasien tiba di RS tersebut.
Direktur Rumah Sakit Pelni Jakarta dr Dewi Fankhuningdyah menegaskan pihaknya bersiaga untuk membantu masyarakat korban kericuhan aksi 22 Mei yang terkonsentrasi di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin.
Selain itu, pihaknya juga mempunyai mekanisme, dengan membuka layanan panggilan darurat, jika ada korban yang berada di sekitar rumah sakit.
"Kami tidak memperkenankan perawat yang shift sebelumya untuk pulang, sebelum personel baru datang," Dewi menegaskan.
Hingga Rabu (22/5) pukul 20.45 WIB, RS Pelni masih merawat 12 korban kericuhan dari 82 korban yang masuk.
"Sejak dini hari hingga malam ini, sebanyak 139 korban ditangani di sini," ujar Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan Muhammad Rifky di Jakarta, Rabu malam.
"Korban semuanya merupakan peserta aksi demo, sebagian besar pulang, tidak ada korban dari aparat keamanan," imbuh Rifky.
Belum ada data valid terkait seluruh jumlah korban akibat peristiwa bentrok massa dan aparat yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta sejak Selasa (21/5) malam hingga Kamis (23/5) dini hari.Untuk korban tewas, laporan dari Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri menyatakan ada enam orang yang meninggal dunia saat kerusuhan 22 Mei. Polri akan memastikan penyebab pasti tewasnya enam orang tersebut.
"Laporan dari Kapusdokes Polri ada 6 orang meninggal dunia. Ada yang kena tembak dan kena benda tumpul. Sedang kami pelajari," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu siang. (wis)
http://bit.ly/2HxViqf
May 23, 2019 at 08:26AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HxViqf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment