"Ini adalah perilaku akhlak mulia beliau. Orang yang beriman mempersiapkan hidup dan matinya. Hidup belajar agama, mati dia beribadah sebanyak mungkin. Sehingga kain kafan pun disiapkan untuk membungkus mayatnya," kata murid Arifin, Muhammad Yamin, saat ditemui di halaman masjid Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, Bogor, di Pondok Pesantren Az-Zikra Gunung Sindur, Bogor, Kamis (23/5) siang.
"Beliau benar-benar mandiri," dia menambahkan.Sebelumnya, ketua Yayasan Az-Zikra Khotib Kholil juga menyebut Arifin sempat berwasiat untuk disalatkan dua kali di dua tempat, yakni di pondok pesantren Az-Zikra Sentul dan Gunung Sindur.
Yamin pun membenarkan saat ditanya soal alasan pemakaman Arifin di Gunung Sindur. Ia setuju kalau hal ini merupakan bentuk dedikasi Arifin terhadap pondok pesantren yang ia dirikan.
Selain itu, Yamin turut mengenang masa-masa ia menjadi murid Arifin. Sambil meneteskan air mata, ia mengatakan paling ingat sosok Arifin yang selalu terlihat relaks saat bertanya dan berdakwah kepada para murid."Itu yang membuat kita tidak lupa," ujarnya.
Seorang murid Arifin lainnya, Subadri menyebut Arifin kerap melakukan segala hal secara mandiri. Menurut dia ketika berjalan dan melihat ada sampah sekecil apapun, Arifin selalu memungut sampah itu sendiri.
Subadri juga kemudian menceritakan Arifin selalu berpesan kepada para murid agar tetap mengikuti peraturan karena Tuhan tetap melihat."Di lampu merah wah sepi kan malem-malem, beliau tidak boleh kami melanggar aturan. Kita tetap taat peraturan. 'Salah sedikit Allah maha meliat, jangan dibiasakan lah'. Dia menyuruh kami untuk tetap taat," tuturnya.
Sebelumnya, Arifin Ilham menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia, lantaran menderita kanker kelenjar getah bening. Ia meninggal pada Rabu (22/5) malam.
Ia rencananya akan dikuburkan di Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, Bogor, hari ini.
[Gambas:Video CNN] (ani/arh)
http://bit.ly/2HSSRxE
May 23, 2019 at 09:40PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HSSRxE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment