Keduanya diketahui sebagai mahasiswa yang tengah menempuh perkuliahan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
"Diperbolehkan pulang sekitar jam 20.00 WIB, Rabu malam tadi," ujar Kepala Bidan Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Kamis (2/5)
Arief danRizky diamankan saat melakukan demo memperingati hari buruh di depan GedungNegaraGrahadi, Surabaya. Keduanya diduga melakukan aksi provokasi. Namun berdasarkan pemeriksaan kepolisian, keduanya mengaku hanya turut serta sebagai aksi mengampanyekan organisasi mahasiswanya.
"Organisasi Front Mahasiswa Nasional (FMN) yang baru dibentuk di Surabaya dengan memanfaatkan momen hari buruh," kata Barung.
Organisasi FMN, kata Barung, dibentuk sekitar Januari 2019 bertempat di kampus ITS dengan dihadiri oleh Arief selaku ketua, dan Rizky selaku Ketua Departemen Organisasi.
Alasan keduanya ditangkap, kata Barung, sebab aksi yang dilakukan tersebut tak disertai dengan adanya izin atau pemberitahuan unjuk rasa (unras) terlebih dahulu kepada kepolisian setempat.
"Yang memiliki ide untuk melakukan unras di depan Gedung Negara Grahadi adalah saudara Arief dan hal tersebut atas seruan dari Ketua Umum Pusat FMN di Jakarta. Bahwa terkait dengan aksi unras tersebut memang tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak Kepolisian," pungkas Barung.
Sementara itu, Ketua Departemen Perempuan FMN Surabaya, Anindya Sabrina membenarkan bahwa dua rekannya, Arief dan Rizky telah dibebaskan oleh pihak kepolisian. "Dua orang teman kita sudah dibebasin semua, tadi malam oleh polresta," kata Anindya saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com.
Kendati demikian ia membantah jika kedua rekannya dituding melakukan provokasi saat peringatan May Day di Grahadi. Menurutnya ada sejumlah massa lain yang memicu kericuhan, massa bukan berasal dari barisan FMN.
(frd/ain)http://bit.ly/2ZOmLLt
May 02, 2019 at 07:25PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2ZOmLLt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment