Selaku pengelola proyek, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI), akan menjual listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tersebut kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 25 tahun.
Ginanjar, Direktur Utama Pertamina PT Power Indonesia, menyebutkan proyek itu telah mendapat persetujuan pendanaan dari pemberi pinjaman internasional pada 5 Desember 2018 lalu, sehingga dapat segera memulai konstruksi.
"Dalam proyek ini PPI bertindak sebagai pemimpin konsorsium yang beranggotakan beberapa perusahaan jepang, di antaranya Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, dan perusahaan lainnya, dengan membentuk dua project companies yaitu, PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR)," papar Ginanjar dalam keterangan tertulis, Senin (17/12).
Perusahaan akan mengintegrasikan pembangkit listrik dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berkapasitas 170.000 m3 yang akan dibangun secara serempak. Nantinya, JSP dan JSR akan mengeksekusi proyek ini dengan membangun dan mengelola infrastruktur proyek pembangkit listrik dan FSRU tersebut.
Proyek Jawa-1 ini terbagi dalam tiga tahap, antara lain pra-proyek hingga pemenuhan pembiayaan (financial close), tahap konstruksi, dan tahap operasional.
"Financial close sudah dilakukan 5 Desember lalu sehingga konstruksi bisa dimulai. Tantangan berikutnya adalah memastikan tahap konstruksi dapat terlaksana hingga mencapai target COD pada Desember 2021, on time, on spec, dan on budget," katanya. (lav/bir)
https://ift.tt/2Cg8rS3
December 17, 2018 at 07:36PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Cg8rS3
via IFTTT
No comments:
Post a Comment