Merujuk salinan visi dan misi yang diunggah di laman kpu.go.id, Prabowo-Sandi membagi misinya menjadi empat segmen. Hal-hal yang berkenaan dengan lingkungan hidup diurai dalam segmen ketiga: Pilar Budaya dan Lingkungan Hidup.
Ada empat poin rencana yang akan dilakukan dalam bagian itu. Pertama, Prabowo-Sandi ingin berperan aktif mengatasi perubahan iklim global.
"Sesuai kondisi Indonesia," mengutip bunyi poin 9 bagian III Pilar Budaya dan Lingkungan Hidup.
Kemudian, mereka juga ingin menerapkan hukuman seberat-beratnya bagi pemilik perusahaan yang terlibat penebangan liar. Perusahaan yang terlibat kebakaran hutan serta pembunuhan hewan yang dilindungi juga akan diberikan hukuman seberat mungkin.Kemudian, Prabowo-Sandi ingin merevitalisasi upaya-upaya pelestarian lingkungan menggunakan kearifan lokal, terutama di wilayah yang mengalami degradasi lingkungan parah.
Pasangan yang diusung Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN itu juga ingin memperhatikan nasib hewan-hewan langka. Caranya dengan meningkatkan luas area perlindungan dan konservasi.
Prabowo-Sandi menjelaskan pula program aksi yang akan ditempuh dalam salinan visi dan misi yang diunggah di laman kpu.go. Misalnya saja pencegahan serta penindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan serta pembakaran hutan.
"Serta melindungi keanekaragaman hayati flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa," mengutip butir nomor 2 Program Aksi Budaya dan Lingkungan Hidup.
Program aksi selanjutnya adalah mendorong semua usaha kehutanan dan produk turunannya agar mendapat sertifikat pengelolaan hutan. Sertifikat yang dimaksud harus diterima oleh pasar global.
Keduanya juga berjanji akan merehabilitasi hutan-hutan yang rusak untuk melestarikan alam dan satwa liar. Selain itu, mereka juga bakal merehabilitasi daerah aliran sungai serta sumber air.Sementara perihal pertambangan, Prabowo menyatakan akan mendorong usaha pertambangan yang ramah lingkungan serta menertibkan pertambangan liar.
"Mendorong penggunaan kantong plastik yang berbahan nabati dan ramah lingkungan," bunyi butir nomor 10 program aksi.
Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen
|
Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menyebut visi misi Prabowo-Sandi terkait lingkungan hidup memiliki sejumlah kelemahan.
Salah satunya adalah isu-isu lingkungan yang luput dari program kerja besutan Prabowo-Sandi, seperti penanganan sampah plastik, perlindungan lahan gambut, hingga pemberdayaan masyarakat adat.
Tak cuma itu, Leonard juga menyoroti ambisi Prabowo-Sandi menggarap 88 juta hektare lahan untuk memperkuat produksi bahan bakar nabati. Leonard menganggap rencana semacam itu sulit dilepaskan dari potensi deforestasi (pembukaan lahan hutan) besar-besaran."Jadi saya kira skema pembangunan yang mengambil lahan puluhan juta hektare untuk energi alternatif itu pasti bermasalah," kata Leonard yang dihubungi via telepon.
"Dari mana lagi hutan yang mau dideforestasi?" imbuhnya.
Jika yang dikejar jumlah produktivitas, Leonard mengingatkan bahwa tingkat produktivitas di lahan-lahan seperti hasil sawit, masih bisa digenjot secara intensif.
Pasalnya hasil perkebunan sawit di Indonesia masih di kisaran 3-4 ton per hektare, sementara di Malaysia hasilnya bisa mencapai 10-12 ton per hektare. (bin/osc)
http://bit.ly/2Im7uNg
February 17, 2019 at 07:42PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Im7uNg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment