Direktur SDM dan Pendidikan Akhmad Supriatna mengatakan Sunarti tiba di RSHS Bandung pada Kamis (31/1) sekitar pukul 20.45 WIB.
"Pasien datang dari RSUD Karawang dirujuk ke sini untuk suatu tindakan. Kami menerima pasien tersebut kemarin dan saat ini berada di RSHS," ujar Akhmad ditemui di gedung Diagnostic & Cardiac Center RSHS, Jumat (1/2).
Selama di RSHS, wanita yang karib disapa Narti menjalani observasi dan pengobatan awal, untuk pemeriksaan penyakit lain selain obesitas. Berat badannya kini mencapai 148 kilogram."Secara medis kami evaluasi dulu bagaimana kondisi pasien ini. Menurut laporan dokter yang sudah memeriksa pasien dalam keadaan baik, memang ada keluhan sesak. Sempat pemeriksaan jantung paru dan sesaknya kemungkinan fisik mekanik," jelas Akhmad.
Akhmad tak memungkiri jika Narti akan mendapatkan perawatan lanjutan di RSHS Bandung, agar berat badannya tidak terus berlebih. Selain itu, Narti akan mendapatkan perawatan rutin untuk pemulihan psikologinya.
"Mungkin akan kita rawat tapi secara medis tidak ada kegawatdaruratan yang mesti segera kita lakukan tindakan. Kita lihat evaluasi bisa rawat jalan atau tidak," ucapnya.
Riwayat Konsumsi Obat
Menurut Akhmad, Narti bukan pasien pertama yang ditangani karena masalah obesitas. Secara umum, lanjut dia, orang dengan kegemukan berlebih secara kasat disebabkan karena asupan makanan yang berlebihan dibandingkan yang dikeluarkan.
Untuk kasus Narti, kata dia, pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat pengurang rasa nyeri.
"Ada cerita dia mengkonsumsi obat yang bisa berefek pada kegemukan," ujarnya.
Obat yang dikonsumsi tersebut merupakan golongan obat steroid. Satu golongan obat yang jika dikonsumsi terus menerus tanpa aturan dokter biasanya akan membuat seseorang menjadi gemuk.
"Obatnya biasa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Kadang setelah diminum jadi menambah nafsu makan. Itu yang bikin gemuknya," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasien, Akhmad mengatakan Narti sudah cukup lama mengonsumsi obat pengurang nyeri.
"Informasinya sudah lama. Katanya nyeri sendi," ujarnya.
Namun demikian, Akhmad menjelaskan berat badan Narti yang berlebih tidak perlu penanganan khusus.
"Bukan penyakit akut yang harus segera," kata Akhmad.
(hyg)http://bit.ly/2TutIOo
February 02, 2019 at 02:07AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TutIOo
via IFTTT
No comments:
Post a Comment