"Siaga jika dalam situasi tertentu dibutuhkan tenaganya untuk membantu aparat keamanan," tutur Yaqut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/5).
Yaqut mengaku tahu tentang rencana sejumlah pihak yang ingin menggelar aksi pada 22 Mei mendatang atau setelah KPU selesai melakukan penghitungan suara. Rencana aksi itu juga dilakukan di berbagai daerah.
Melihat kondisi demikian, Yaqut mengatakan instruksi telah diberikan kepada kader Ansor dan Banser seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jakarta.
"Kami punya hampir 5 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka semua kita siagakan," ucap Yaqut.
Yaqut juga mengaku telah menginstruksikan agar kader Ansor dan Banser tidak ikut dalam aksi terkait hasil pemilu. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga daerah lain.
"Kita sudah instruksikan seluruh kader Banser dan Ansor untuk tidak ikut aksi dalam bentuk apapun," ucap Yaqut.
Selain itu, para kader juga diminta aktif memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak ikut dalam aksi massa. Yaqut mengatakan instruksi tersebut pun telah diberikan kepada kader di seluruh Indonesia.
"Percayakan saja penghitungannya kepada KPU dan kita terima apapun hasilnya," ucap Yaqut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal merampungkan rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang. Perhitungan suara pilpres, pileg, dan DPD akan diselesaikan pada hari itu.
Di sisi yang lain, imbauan untuk turun ke jalan pada 22 Mei mendatang begitu marak beredar di grup-grup WhatsApp pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka ingin menuntut keadilan lantaran menganggap ada banyak kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu, khususnya Pilpres.
[Gambas:Video CNN] (bmw/evn)
http://bit.ly/2W5XTQt
May 18, 2019 at 09:55PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2W5XTQt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment